Robin
van Persie atau RvP merupakan pemain berkebangsaan Belanda. Meski di
beberapa artikel menyebutkan bahwa van Persie memiliki darah keturunan
Indonesia, namun sepertinya dia lebih tertarik untuk membela Belanda
sebagai tim nasionalnya. Pria bertinggi 183 cm yang lahir pada tanggal 6
Agustus 1983 telah membela Belanda sebanyak 62 kali dengan koleksi 25
gol (hingga tanggal 9 April 2012) dan saat ini van Persie membela klub
asal Inggris, Arsenal.
Di klub yang di belanya sekarang ini, Arsenal, van Persie mulai menjabat
sebagai kapten tim sejak awal musim kompetisi 2011/2012 bergulir.
Pemilihan RvP sebagai kapten tim dikarenakan sang kapten di musim
sebelumnya, Fabregas memilih hijrah ke Barcelona. Selain kehilangan sang
kapten, Arsenal juga harus kehilangan salah satu gelandang terbaiknya
Samir Nasri yang hengkang ke klub rival, Manchester City. Kepergian dua
pemain senior dan berkualitas ini membuat beban di pundak RvP semakin
besar, selain karena kehilangan dua gelandang brilian skuad Arsenal juga
di isi oleh pemain-pemain muda yang masih miskin pengalaman.
Beban sebagai kapten tim semakin bertambah bagi van Persie ketika musim
di mulai, tanpa di perkuat pemain-pemain berpengalaman, skuad muda
Arsenal babak belur di awal-awal kompetisi. Akhir dari semua itu adalah
ketika skuad yang di kapteni oleh Robin van Persie harus menerima
kenyataan pahit, di permalukan oleh musuh bebuyutan Manchester United
dengan skor telak 8-2 ! Namun demikian, perlahan-lahan jiwa kepemimpinan
van Persie mulai tampak, secara bertahap RvP mulai memberikan dampak
signifikan bagi Arsenal. Gol demi gol pun terus ia hasilkan dan Arsenal
pun mulai merangkak naik di papan kelasmen.
Hingga pekan ke-31 Liga Inggris, Arsenal memantapkan diri untuk duduk
manis di peringkat ke-tiga berkat ketajaman sang striker. Dengan
gelontoran 26 gol dari 31 pertandingan Van Persie pun sekarang berada di
daftar terdepan calon penerima gelar pemain tersubur di Liga Inggris.
Sebagai seorang kapten tim, RvP tahu bagaimana caranya untuk mengangkat
peforma tim, meskipun tim yang dia kapteni beberapa kali mengalami fase
buruk namun dengan sikap dan keteguhan yang ia miliki van Persie bisa
mengembalikan Arsenal ke jalur yang benar. Etos kerja keras dan pantang
menyerah yang di tunjukkan oleh Van Persie ini pun akhirnya menjalar ke
setiap anggota tim.
Efek terakhir dari daya juang yang di perlihatkan oleh skuad Arsenal ini
adalah ketika berhadapan dengan klub bergelimang uang, Manchester City
di pekan ke-31 yang lalu. Bermain di hadapan pendukung sendiri, skuad
asuhan Arsene Wenger harus bekerja keras menahan serangan yang di buat
oleh tim tamu. Namun pada akhirnya, berkat kepemimpinan van Persie,
Arsenal pada akhirnya berhasil memenangi pertandingan tersebut setelah
mencetak gol di sisa empat menit permainan berkat sumbangan dari Mikel
Arteta.
Entah apa yang terjadi jika seandainya Robine Van Persie ikut-ikutan
untuk keluar di awal musim yang lalu, kedahsyatan di kotak pinalti
mungkin tidak akan bisa di munculkan seperti saat ini dan bagi Arsenal
sendiri kesetiaan seorang van Persie memberikan dampak positif bagi
perkembangan skuad muda mereka.
0 comments:
Post a Comment