8/27/2012 01:47:00 PM
0
Di era globalisasi ini, terkadang kita sering terjebak oleh kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia dengan perantara media Eropa dan Amerika. Tak jarang Bangsa Indonesia mengekor, mengikuti kebiasaan dan kebudayaan tersebut tanpa disertai pengetahuan sebagaimana hari valentine. ya, kali ini penulis mencoba mengulas tentang sejarah kelam valentine.
valentine day sejarah
Tulisan ini merujuk pada buku digital/ ebook yang disusun oleh Erwandi Tarmizi. MA, dengan judul buku, “VALENTINE HARI KASIH YANG SEMU”. Ebook ini dapat di download di website islamhouse.com
Beberapa referensi menjelaskan bahwa hari valentine adalah hari kasih sayang bangsa romawi yang menganut Animisme yang dirayakan semenjak 17 abad yang silam, sebagai ungkapan kasih sayang dewa.
Peringatan ini berasal dari sebuah legenda bahwa Romelius pendiri kota Roma disusui oleh seekor serigala sehingga ia tumbuh menjadi orang yang berbadan kuat dan berakal cerdas.
Maka bangsa Romawi mengabadikan peristiwa tersebut pada pertengahan bulan Februari dengan prosesi perayaan sebagai berikut:
“Seekor anjing dan domba disembelih, lalu dipilih dua orang perjaka yang berbadan tegap untuk dilumuri tubuhnya dengan darah anjing dan domba. Setelah dilumuri darah anjing dan domba mereka dimandikan dengan air susu. Lalu diarak keseluruh penjuru kota sambil memegang cambuk yang terbuat dari kulit. Di sepanjang jalan para wanita romawi menyambut hangat lesatan cambuk ke tubuhnya, karena diyakini berkhasiat menyembuhkan penyakit dan mudah mendapat keturunan”.
Lalu, apa Hubungan Valentine dengan perayaan di atas?
Valentine adalah nama seorang penganut Kristen yang dibunuh oleh Claudius pada tahun 296 M. melalui sebuah penyiksaan karena dia pindah agama dari seorang penganut Animis Romawi menjadi seorang Kristiani.
Setelah bangsa Romawi memeluk agama Kristen mereka tidak membuang tradisi Animis tersebut tetapi menggantinya dengan memperingati hari kematian Valentine sebagai tokoh penyebar cinta dan damai dan prosesi peringatannya dimodifikasi menjadi:
“Mereka membuat sebuah perkumpulan massa, lalu menulis nama-nama wanita yang telah memasuki umur nikah pada lembar kertas, lalu digulung. Kemudian dipanggil seorang pemuda untuk mengambil satu kertas dan membukanya. Nama wanita yang tertulis dikertas tersebut akan menjadi pasangannya selama setahun, andai setelah satu tahun hidup bersama tanpa nikah mereka merasa serasi mereka melanjutkannya dengan pernikahan. Andai tidak ada keserasian maka pada hari valentine tahun mendatang mereka berpisah”.
Perayaan ini ditentang oleh para tokoh agama saat itu dan mereka mengeluarkan larangan memperingatinya karena dianggap merusak akhlak para pemuda dan pemudi.
Tidak ada informasi yang jelas tentang siapa yang menghidupkan kembali tradisi ini. Beberapa cerita mengungkapkan bahwa di Inggris orang-orang memperingatinya sejak abad XV M.
Dari sekilas tulisan diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya:
  • Hari Valentine tidak memiliki sejarah yang otentik
  • Walaupun Sejarahnya Otentik, tetap saja sisi khurafat dan Tidak baiknya lebih banyak
  • Valentine yang diperingati sekarang menjurus kepada perbuatan zina, lihat saja para muda mudi yang awalnya hanya merayakan valentine, berlanjut pada perbuatan yang lebih intim
  • Sebagai seorang Muslim yang baik, sudah seharusnya kita mendalami ilmu-ilmu agama dan Menjauhkan dari kebudayaan yang tidak jelas nilai dan manfaatnya bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar kita.

0 comments:

Post a Comment