Gambaran Umum Buku Sekolahnya Manusia
Buku Sekolahnya Manusia menyoroti pendidikan formal di Indonesia yang
berbentuk sekolah. Dalam hal ini yaitu peran sekolah dalam
penyelenggaraan pendidikan di lapangan baik secara teknis maupun
praktis.
Munif Chatib, penulis buku ini mengatakan banyak sekolah yang sadar
atau tidak malah membunuh banyak potensi siswa-siswa didiknya. Beliau
memberi judul buku ini Sekolahnya Manusia dikarenakan banyak sekali
sekolah di Indonesia ini yang menganut Sekolahnya Robot. Secara singkat
Sekolahnya Robot hanya mengajarkan aspek kognitif saja dan hasil atau
kualitasnya hanya ditentukan dari tes lisan maupun tertulis. Sedangkan
sekolahnya manusia adalah sekolah berbasis Multiple Intelligences, yaitu
sekolah yang menghargai berbagai jenis kecerdasan siswa.
Strategi Pembelajaran Multiple Intelligences
Strategi pembelajaran memang memiliki
nilai positif lebih banyak ketimbang strategi lainya, setiap guru bebas
memilih dan merancang proses pembelajaranya sendiri. Setiap daerah dan
bahkan antara sekolah satu dan lainya saling berbeda. Hal ini merupakan
keuntungan dalam bidang perencanaan proses pembelajaran sekaligus
kelemahanya.
Pelaksanaan strategi Multiple intelligences akan sangat sulit bila
menitik beratkan hanya kepada satu kecerdasan, dan itulah yang kerap
ditemui para guru. Untuk memudahkan pelaksanaanya, langkah awal haruslah
difokuskan pada model aktifitas pembelajaran dahulu, baru setelah itu
analisis terhadap aktivitas tersebut berkaitan dengan kecerdasan apa
saja. Beberapa aktivitas menarik untuk pembelajaran adalah sebagai
berikut:
Ü Teater Aristoteles
Di sebuah tempat yang rindang dan nyaman, siswa-siswa bergiliran
mempresentasikan materi pelajaran yang menurut dia paling sulit,
layaknya gaya Aristoteles mengajar murid-muridnya zaman dahulu.
Ü Movie learning
Sebelum pemutaran film, siswa dibagi beberapa kelompok kemudian
diberikan pertanyaan yang berkaitan dengan film tersebut. Di akhir
pertemuan, setiap kelompok mempresentasikan hasilnya dan mendiskusikanya
bersama-sama.
Ü Be a Discover
Strategi pembelajaran yang mana setiap siswa mengalami kejadian
pembelajaran dengan sesungguhnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
menemukan makanan kelinci, menjadi kasir dan lain sebagainya.
Merancang Strategi Pembelajaran
Beberapa faktor yang menyebabkan guru mengalami kesulitan dalam
merancang dan mendesain strategi pembelajaran yang menarik dan sesuai
dengan gaya belajar siswa diantaranya:
1) Paradigma pembelajaran
Pola belajar sejatinya ada dua yaitu: pertama, guru mengajar atau
memberikan presentasi; kedua, siswa belajar atau siswa beraktivitas.
Proses transfer pengetahuan dalam pembelajaran akan berhasil apabila
waktu terlama difokuskan pada kondisi siswa beraktivitas. Proses ini
akan lebih cepat apabila didukung dengan suasana yang menyenangkan. Guru
harus meyakini bahwa ketika guru mengajar, belum tentu siswa ikut
belajar.
2) Modalitas Belajar
Terdapat tiga macam modalitas yaitu: visual seperti warna, gambar,
tabel diagram, grafik peta pikiran dll; Auditorial meliputi bunyi,
suara, musik, irama, cerita, dialog, tanya jawab, syair dll; Kinestetik
seperti gerak tubuh, emosi, koordinasi dll. Untuk meancang pembelajaran
yang terbaik adalah gunakanan modalitas tertinggi yaitu kinestetik dan
visual dengan akses informasi melihat, mengucapkan dan melakukan.
3) Memori Jangka Panjang
Mengaitkan materi yang diajarkan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yang mengandung keselamatan hidup.
4) Muatan Emosi yang Kuat
Menyampaikan materi kepada siswa dengan melibatkan emosinya. Hindarkan pemberian materi secara hambar dan membosankan.
5) Punya Arti
Melibatkan partisipasi siswa untuk menghasilkan manfaat yang nyata
dan dapat dirasakan langsung oleh orang lain. Siswa merasa mempunyai
kemampuan untuk menunjukkan eksistensi dirinya dengan kata lain
perbuatan tersebut memiliki arti yang sangat dalam dirinya.
6) Diulang-ulang
Menjadi Guru Multiple Intelligences
Guru adalah kunci kualitas sebuah sekolah. Beberapa syarat mendasar untuk menjadi guru profesional adalah:
1) Bersedia untuk selalu belajar
2) Secara teratur membuat rencana pembelajaran sebelum mengajar
3) Bersedia diobservasi
4) Selalu tertantang untuk meningkatkan kreativitas
5) Memiliki karakter yang baik
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment