8/20/2012 03:27:00 PM
0

Aku tidak tahu, maka aku mencari tahu. Lalu tahulah aku. Ketika aku tahu, dan mulai banyak tahu. Aku akan belajar untuk menjadi tidak tahu. Karena dengan ketidak-tahuan, aku akan selalu belajar untuk menjadi tahu.
Aku tahu, tidak semua hal bisa kutahu. Itulah sebabnya aku tidak ingin menjadi sok tahu. Aku sadar, walaupun sepanjang hidup aku mencari tahu. Tidak mungkin aku mengetahui semua hal yang ada di dunia ini.
Aku tahu, kamu tahu, dan dia pun tahu. Selalu ada keinginan untuk belajar menjadi tahu adalah sifat yang baik. Pengetahuan akan menjadi semakin luas.
Tahu ini, tahu itu. Tahu-tahu begitu banyak yang kutahu kini. Sayangnya sekadar tahu saya. Jadi buat apa tahu?
Ya, tahu akan hal yang baik. Itu memang baik untuk pengetahuan. Tetapi tidak tahu melakukan. Sungguh memalukan, tahu!?
Tahu berbuat baik itu benar. Namun seringkali pura-pura tidak tahu ketika kesempatan berbuat baik datang. Sungguh menjadi bahan tertawaan jika diketahui orang.
Lalu apa gunanya tahu tentang kebaikan dan kebenaran? Tahu tapi tidak tahu. Begitulah yang aku tahu tentang diriku. Hanya bisa omong-omong kosong tentang tahu.
Bagai tahu pong yang luarnya besar menggelembung dalamnya kosong melompong. Tahu pong namanya.
Bicara soal tahu. Tidak habis tahu pikiranku. Di negeri agraris ini harga tahu begitu tinggi. Padahal tahu adalah makanan rakyat kebanyakan.
Bahkan tahu harus menghilang dari pasar. Malukah sang tahu?
Tahu sulit diproduksi karena harga kedelai melambung bikin pembuat tahu kebingungan. Buat apa bikin tahu kalau harus merugi?
Bayangkan, kedelai yang menjadi bahan pembuat tahu harus diimpor dari negeri nun jauh di sana, Amerika.
Padahal semua tahu negeri ini tanahnya luas dan subur banyak insinyur. Jadi cerita indah yang aku tahu di dalam lagu dan buku pelajaran sekadar omong kosong?
Pantas saja ada istilah negeri tempe bukan negeri tahu.
Asal tahu saja, ini memang tulisan omong-omong kosong. Tahu sama tahulah!

0 comments:

Post a Comment