Sebuah tengkorak ditemukan di Andahuaylillas, selatan Propinsi
Quispicanchi, Peru. Tengkorak itu begitu aneh, berukuran hampir 50 cm,
sehingga beberapa kalangan bertanya-tanya, inikah tengkorak alien?
Renato
Davila Riquelme yang bekerja di Museum Privado Ritos Andinos, penemu
tengkorak itu, mengatakan bahwa meski mirip manusia, namun lubang mata
tengkorak jauh lebih besar dari tengkorak manusia mana pun.
Keanehan
lain, ada bagian lunak di tengkorak, disebut fontanelle, yang biasa
dijumpai pada bayi. Meski demikian, tengkorak memiliki dua gigi geraham
besar yang hanya didapati pada manusia dewasa.
Riquelme
mengatakan bahwa tiga antropolog dari Rusia dan Spanyol telah datang ke
museumnya. Mereka sepakat bahwa tengkorak itu bukan milik manusia.
"Meski
evaluasi masih dangkal, namun bia dipastikan bahwa fitur-fiturnya tidak
merujuk pada etnis apapun di dunia," kata Riquelme seperti dikutip
Daily Mail, Sabtu (19/11/2011).
Analisa lebih
lanjut akan dilakukan. Adanya sisa bola mata pada bagian kanan lubang
mata di tengkorak memungkinkan ilmuwan melakukan analisa DNA untuk
memastikan apakah tengkorak itu benar-benar milik alien.
Selain
tengkorak ini, ditemukan pula fosil lain yang sudah terkesan tak
berwajah. Fosil itu dibungkus oleh sebuah lapisan sebagaimana layaknya
plasenta.
Meski beberapa kalangan menduga
bahwa tengkorak ini milik alien, namun sebenarnya ada penjelasan lain.
Di masa lalu, ada praktik memanjangkan kepala untuk tujuan status
sosial.
Pembentukan biasanya dilakukan dengan
membungkus kepala dengan kain secara ketat. Sementara, praktik membuat
kepala lebih datar dilakukan dengan kayu.
Biasanya,
pembentukan dilakukan pada saat bayi karena kepala yang masih lunak.
Pembentukan bisa dimulai satu bulan setelah bayi lahir dan berjalan
hingga 6 bulan sesudahnya.
0 comments:
Post a Comment