Tiger Frog
Katak kadang bikin orang jijik atau geli. Mungkin inilah alasannya kenapa orang tidak mau mendekati apalagi memegangnya. Tapi kadang katak menarik untuk diamati karena keanekaragaman bentuk tubuh maupun warna kulitnya karena hewan amfibi ini amat banyak jenisnya. Salah satu yang menarik adalah katak macan. Katak ini warna kulitnya menyerupai motif kulit macan, belang oranye dengan kombinasi hitam dan ada juga yang mirip motif kulit macan tutul. Warna lainnya adalah coklat tua atau kehitaman dengan bintik-bintik putih atau oranye. Garis tipis berwarna oranye memanjang dari sisi mulutnya ke belakang tubuh. Tulang punggungnya tidak kelihatan. Keempat kakinya juga bergaris oranye. Perut katak ini berwarna abu-abu terang sampai coklat tua dengan bercak kuning kecil.
Pada beberapa daerah, misalnya di Kalimantan, katak ini memiliki motif garis-garis berwarna hijau. Dalam tempat lain, garis-garisnya bisa lebih besar dan menyatu, dan juga memiliki pola berbintik-bintik. Warna katak ini sangat tergantung dengan kondisi alam di sekitarnya. Kombinasi warna ini membuat katak macan kelihatan menawan sehingga banyak orang tertarik untuk memelihara bahkan mengembang biakkannya.
Habitat katak macan adalah di rawa-rawa terutama di air yang tenang atau mengalir pelan yang terdapat banyak tumpukan daun. Berkembang biaknya sama seperti katak lainnya yaitu bertelur kemudian menetas menjadi berudu lalu melakukan metamorforse untuk menjadi katak dewasa.
Katak macan merupakan satwa asli dari beberapa negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia dan Filipina. Jenisnya ada dua yaitu katak macan merah nama ilmiahnya Hylarana Picturata dan katak macan hijau nama ilmiahnya Staurois Natator.
Hylarana Picturata yang jantan lebih kecil dari yang betina. Panjang tubuh yang jantan dari diukur dari ujung moncong hingga pangkal paha kaki belakang berkisar 4 cm, sedangkan yang betina bisa mencapai hampir 7 cm.
Reproduksi katak ini melalui proses perkawinan kemudian bertelur menjadi berudu atau kecebong berwarna hitam dengan penampilan berkilau kebiruan. Sirip ekor cukup panjang dan juga punya sirip kelenjar kulit cerah yang akan terlihat jika berada di bawah cahaya. Berudu ini hidup di air mengalir lambat atau yang tenang. Kita sering menemukan berudu ini di sisi sungai dengan tumpukan daun. Kecebong ini mengkhususkan diri hidup di ruang tumpukan sampah daun. Pada siang hari mereka bersembunyi dan pada malam hari berenang ke permukaan. Dalam pertumbuhannya akan melakukan metamorforse mulai dari tumbuh kaki, menghilangkan sirip dan ekor kemudian berubah menjadi katak dewasa.
0 comments:
Post a Comment