Ekosistem merupakan tatanan secara utuh dari seluruh unsur lingkungan 
hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem juga dapat diartikan sebagai 
hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dengan 
lingkungannya.
Ekosistem Buatan, 
Ekosistem Buatan yaitu 
ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Misalnya, kolam, waduk, 
sawah, ladang, dan tanam. Pada umumnya, ekosistem buatan mempunyai 
komponen biotik sesuai dengan yang diinginkan pembuatnya. Pada ekosistem
 sawah, komponen biotik yang banyak, yaitu padi dan kacang.
Ekologi 
Ekologi
 merupakan ilmu yang mempelajari hubungan, interaksi antara makhluk 
hidup (organisme) dengan lingkungannya. Ekosistem yang terbentuk saat 
ini merupakan hasil evolusi selama jutaan tahun dari keanekaragaman 
spesies yang tidak terhitung jumlahnya. Dalam proses ini spesies yang 
tidak mampu bertahan akan punah. Kepunahan itu dapat terjadi oleh karena
 beberapa hal seperti tidak mampu menyesuaikan dengan kondisi iklim, 
rentan terhadap serangan hama dan penyakit, tidak mampu mendapatkan 
makanan dan energi yang cukup atau kalah bersaing dengan spesies lain 
yang lebih efisien. Ekosistem terus mengalami perubahan bersamaan dengan
 berlangsungnya proses seleksi alam. Dalam ekosistem terdapat dua 
komponen yang saling berhubungan/ berinteraksi satu dengan lainnya, 
yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik merupakan bagian 
lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup yaitu tumbuhan, hewan 
dan manusia. Komponen abiotik adalah bagian lingkungan yang terdiri dari
 benda mati seperti air, tanah, udara, dan cahaya. 
Kedua komponen 
biotik dan abiotik berinteraksi membentuk suatu ekosistem yang mantap. 
Sebagai contoh pada lingkungan di mana manusia hidup terdapat komponen 
air, tanah, udara, cahaya, tumbuhan, hewan, dan manusia lainnya. 
Ketidakserasian hubungannya dengan komponen lain yang ada dalam 
lingkungan hidupnya dapat menyebabkan terganggunya kesejahteraan 
manusia. Terjadinya bencana alam dibeberapa tempat pada waktu bersamaan 
merupakan gambaran ketidakharmonisan interaksi ke dua komponen tersebut.
Ragam Ekosistem Pertanian 
Apabila
 manusia mengadakan usaha pertanian maka ia memerlukan lahan usaha yang 
biasanya diambil dari suatu ekosistem alam yang sudah ada dalam 
kesetimbangan. Kalau lahan itu diambil dari hutan, maka yang biasanya 
dilakukan adalah menebang pohon-pohon yang ada di hutan tersebut 
kemudian menanami lahan yang terbuka dengan tanaman yang dibutuhkan 
untuk kehidupannya. Perubahan dalam sistem pertanian menimbulkan banyak 
masalah yang tidak dapat diatasi oleh pola pertanian secara tradisional.
 Praktik-praktik pertanian tradisional ini sering dianggap statis, 
seakan-akan dicapai secara kebetulan pada suatu saat dalam proses 
evolusi dan ditiru tanpa pertimbangan lebih jauh dari generasi ke 
generasi. Pola pertanian tradisional ini terbukti tidak berkelanjutan, 
tidak dapat dipertahankan karena sistem ini akan mengakibatkan perubahan
 kondisi lingkungan dan tekanan dari peningkatan populasi penduduk yang 
melebihi kapasitas daya dukung. Pada waktu ini kita temui berbagai 
sistem yang berbeda baik tingkat efisiensi teknologinya maupun tanaman 
yang diusahakan. Sistem pertanian dan aktivitas-aktivitas yang terkait 
ditentukan oleh tanah, iklim, tenaga kerja, modal, yang kesemuanya 
diupayakan untuk menjaga kesetimbangan lingkungan. 
Faktor yang mempengaruhi Ekosistem
Suatu
 makhluk hidup akan selalu membutuhkan makhluk hidup lain dan lingkungan
 hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya 
bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik 
antara unsur-unsur biotik (produsen, konsumen, dan pengurai) dengan 
abiotik (cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan mineral) membentuk sistem 
ekologi yang disebut ekosistem.
Untuk menjaga keseimbangan ekosisitem
 rantai makanan sangat berperan penting. Rantai makanan adalah 
pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan 
organisme yang makan dan yang dimakan. Rantai makanan yang tidak 
terputus dapat menandai keseimbangannya ekosistem.
Secara alami, 
alamlah yang mengatur keseimbangan ekosistem dengan mengontrol hubungan 
antara komponen biotik dan abiotik. Namun, sekarang aktivitas manusia 
juga banyak yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem, misalnya :
 
Penebangan hutan secara liar
Pengeboran minyak lepas pantai
embuangan sampah atau limbah
Penggunaan pupuk buatan dan pestisida berlebihan
Pembakaran hutan
Penangkapan ikan tanpa kendali
Perusakan terumbu karang
Contoh-contoh diatas adalah salah satu contoh dari sekian banyak tingkah laku manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Komponen Ekosistem
Komponen
 Biotik, yaitu semua makhluk hidup yang berada dalam suatu ekosistem. 
Berdasarkan fungsinya komponen biotik dibedakan atas :
Produsen
Merupakan makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanannya sendiri. Contoh : tumbuhan hijau
Konsumen
Merupakan
 makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri, sehingga untuk 
kebutuhan energinya tergantung pada produsen baik secara langsung maupun
 tidak langsung. 
Contoh: kelinci
 
Pengurai
Yaitu makhluk hidup yang menguraikan zat-zat yang terkandung di dalam sampah dan sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati.
(mengubah zat organik menjadi zat anorganik).
Contoh: bakteri, jamur, atau jazad renik yang bersifat saprofit.
Komponen
 Abiotik, yaitu semua benda tak hidup misalnya, udara, air, tanah , 
cahaya, maupun faktor-faktor yang ada di sekitar makhluk hidup, 
misalnya, suhu, kelembaban, angin, dan iklim
Saling ketergantungan antara biotik dan abiotik
Ketergantungan komponen biotik terhadap komponen abiotik
Contoh : Makhluk hidup memerlukan udara untuk bernapas.
Tumbuhan hijau memerlukan cahaya untuk berfotosintesis.
Ketergantungan komponen abiotik terhadap komponen biotik
Cacing tanah menggemburkan tanah
Tumbuhan untuk menahan erosi
Tumbuhan hijau untuk mengurangi pencemaran udara.
Saling ketergantungan sesama komponen biotik.
Srigala memakan kelinci untuk bertahan hidup
Kelinci memakan tumbuhan
Saling
 ketergantungan antara produsen, konsumen, dan pengurai terlihat dari 
proses makan dan dimakan diantara mereka. Pada prinsipnya dalam 
peristiwa ini terjadi perpindahan energi (transformasi energi) matahari 
(kinetik) menjadi energi kimia (dalam tubuh makhluk hidup) dan siklus 
materi. 
Dilihat dari jumlah massa penyusun rantai makanan tersebut, makin ke puncak semakin kecil, sehingga membentuk Piramida makanan. 
Piramida
 makanan dapat memiliki satu puncak atau dua punyak, hal ini terjadi 
bila terdapat dua konsumen yang memperebutkan jenis makanan yang sama.
Pola Interkasi Organisme
Hubungan antara species di dalam komunitas dapat bermacam-macam sifatnya:
Netral
Bila antara populasi tidak saling mempengaruhi
Contoh: populasi burung gelatik dengan populasi walang sangit
Kompetisi
Bila antara populasi terjadi persaingan untuk memperebutkan makanan dan wilayah tempat perburuan.
Contoh: populasi singa dengan populasi harimau
Predasi
Hubungan antara predator dan mangsanya.
Contoh: harimau dengan rusa atau elang dengan ular
 
 
Simbiosis
Kehidupan bersama dua jenis makhluk hidup yang berbeda
Parasitisme
Bila salah satu populasi merugikan populasi yang lain
Contoh : Cacing pita yang berada dalam perut manusia atau
benalu dengan pohon jambu
Komensalisme
Bila salah satu populasi untung tetapi lainya tidak dirugikan ataupun diuntungkan.
Contoh: ikan hiu dengan ikan remora
Anggrek dengan pohon jambu
Mutualisme
Bila populasi satu dengan populasi lain saling menguntungkan
Contoh : jamur dengan ganggang membentuk lumut kerak
Bakteri Rhizobium dengan akar tumbuhan polong-polongan
Protokooperatif
Hubungan saling menguntungkan antara dua populasi namun bukan merupakan keharusan.
Contoh : Kupu-kupu dengan bunga atau jalak dengan kerbau
Antibiosis
Yaitu hubungan dua jenis makhluk hidup yg berbeda, salah satu menghambat pertumbuhan yang lain.
Contoh : Penicillium notatum menghambat pertumbuhan bakteri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
 
 
0 comments:
Post a Comment