Pada awal peradaban manusia, semua flora yang ada di muka bumi ini tumbuh secara
liar. Seiring dengan berjalannya waktu dan desakan kebutuhan, manusia
mulai melakukan domestifikasi dan kegiatan budi daya terhadap berbagai
spesies tumbuhan sehingga muncullah istilah tumbuhan, tanaman, dan gulma.
Tumbuhan
bermakna flora secara umum, sedangkan tanaman adalah setiap tumbuhan
yang ditanam atau dibudidayakan karena manfaaat dan kegunaannya yang
besar bagi manusia. Meskipun demikian, bukan berarti tumbuhan lainnya
yang tidak dibudidayakan tidak bermanfaat bagi manusia.
Pada dasarnya, semua tumbuhan yang
berada di muka bumi ini pasti berguna dan mempunyai manfaat. Karena
Allah SWT menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini tidak dengan
sia-sia. Gulma secara sederhana dapat diartikan sebagai tumbuhan liar,
tumbuhan pengganggu, atau tumbuhan yang tidak dikehendaki dan merugikan.
Gulma dianggap merugikan karena bersaing dengan tanaman yang
dibudidayakan dalam memperebutkan ruang tumbuh, unsur hara, air, dan
udara.
Definisi
lain gulma adalah tumbuhan yang tumbuh pada waktu, tempat, dan kondisi
yang tidak diinginkan manusia. Dengan demikian, jagung yang tumbuh di
pertanaman kedelai dapat diangggap sebagai gulma, karena jagung tidak
ditanam secara sengaja sedangkan kedelai sebaliknya. Oleh karena itu,
gulma dapat didefinisikan pula sebagai a plant out of place atau
tumbuhan yang salah tempat.
Pengertian
gulma bersifat relatif dan temporer. Manusialah yang karena
kebutuhannya secara subjektif menjadikan tumbuhan menjadi gulma dan
bukan gulma. Dengan kata lain, setiap orang bisa memiliki pandangan yang
berbeda terhadap suatu tumbuhan dalam waktu yang sama. Contohnya, para
ahli gulma menggolongkan teki, alang-alang, krokot, patikan kebo, daun
sendok, dan sidaguri ke dalam gulma. Bahkan, mereka menggolongkan teki,
alang-alang, dan krokot ke dalam gulma ganas. Padahal bagi para
herbalis, tumbuhan-tumbuhan yang seolah-olah tak berguna tersebut begitu
familiar sebagai penggempur aneka penyakit.
Selama
ini teki dikenal sebagai herba yang cukup manjur mengatasi masalah
kewanitaan, seperti haid dan keputihan. Akar alang-alang efektif
mengatasi infeksi saluran kemih dan batu kandung kemih. Tumbuhan anggota
famili Gramineae ini merupakan sumber diuretik alami yang cukup baik
karena kandungan unsur K pada akarnya cukup tinggi. Hebatnya lagi, akar
alang-alang cukup manjur mengatasi hepatitis akut yang menular.
Krokot
(Portulaca oleracae) kandungan vitaminnya cukup lengkap yaitu vitamin
A, B, dan C. Tanaman sukulen ini berkhasiat sebagai antidiabetes dan
kardiotonik (menguatkan kerja jantung). Sementara itu, patikan kebo
termasuk herba yang ampuh menaklukkan asma (asthma herb). Salah satu
merek obat batuk terkenal menggunakan Euphorbia hirta yang tiada lain
adalah nanangkaan alias si patikan kebo sebagai salah satu bahan
penyusunnya.
Pustaka Artikel Gulma Dapat Berguna Sebagai Obat
Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat, Oleh Fauzi R. Kusuma B. Muhammad Zaky
0 comments:
Post a Comment