Kelihatannya usaha untuk melindungi katak air terbesar di dunia yang hampir punah mulai menunjukkan hasil. Untuk pertama kalinya Katak Danau Titicaca di Peru berhasil menghasilkan telur yang subur di penangkaran Kebun Binatang Denver. Katak ini dipelihara di laboratorium dengan suhu & ph air yang konstan. Salah satu katak bertelur dan lima kecebong menetas. Walau diberitakan kalau kecebongnya hanya bisa bertahan hidup selama 2 minggu, ilmuan yang mencoba menyelamatkan spesies ini menyatakan kalau sudah mengatasi halangan utama dengan keberhasilannya membuat katak ini bertelur.
Sebelumnya, katak katak lain jenis ini dicatat pernah bertelur di penangkaran Kebun Binatang Bronx tahun 70-an, beberapa kecebong yang menetas juga tidak bisa bertahan hidup. Spesies dewasa di kebun binatang itu mati di tahun 90-an.
Katak Danau Titicaca memiliki fisik yang unik, katak ini tertutup oleh lipatan lipatan kulit yang longgar yang memungkinkan katak ini untuk bernapas tanpa batas bawah air dengan menyerap oksigen dari air. Katak in i hanya ditemukan di danau terbesar di Amerika Selatan, yang ada di perbatasan Peru-Bolivia. Populasi spesies ini menurun drastis sejak pertama kali diperkenalkan oleh film dokumenter Jacques Cousteau pada tahun 1971. Katak yang bisa tumbuh hingga berat hampir satu kilogram dan panjang lebih dari 50 cm ini terdaftar sebagai salah satu satwa yang terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam pada tahun 2004. Ini dikarenakan populasinya menurun drastis hingga 80 persen selama lebih dari 3 generasi.
Seperti kebanyakan spesies langka lainnya,
ancaman katak ini adalah hilangnya habitat & polusi. Tapi alasan
yang paling parah adalah terlalu banyaknya orang yang menangkap katak
ini untuk tujuan ‘pengobatan’ untuk banyak penyakit & untuk
meningkatkan ‘kemampuan’ pria. Padahal relativitas ini baru untuk budaya
mereka. Tidak seperti obat tradisional Cina yang dudah ada berabad
abad, katak ini dipakai untuk pengobatan sejak tahun 1950 oleh seorang
dokter yang menyarankan katak bagus untuk mengobati TB. Hingga kini
katak ini dikonsumsi.
Kebun Binatang Denver memulai konservasi ini di Peru beberapa tahun
yang lalu dan membuat proyek ini jadi prioritas utama. Salah satu hal
pertama yang mereka lakukan adalah melakukan wawancara untuk mengetahui
mengapa orang orang mengkonsumsi katak ini. Dari wawancara ini diketahui
bahwa orang Peru mengkonsumsi katak ini untuk berbagai macam alasan
kesehatan.
Tujuan utama mereka adalah membawa katak ini ke penangkaran &
mengamati apapkah katak ini bisa bereproduksi disana. Ini akan
menciptakan jaminan populasi kalau kalau jumlah spesies ini menurun di
alam liar.
0 comments:
Post a Comment