Pagi ini sesaat sesampainya diruang kerja, nyempetin membuka halamannya Ustadz Yusuf Mansur di Facebook,
ada satu kisah menarik yang menurut saya layak untuk direnungkan bagi
kita-kita yang mungkin selama ini sudah merasa khusyuk dalam berdoa kepada sang penguasa alam jagad raya ini, tapi ternyata permintaan kita tersebut belum juga di ACC alias belum dikabulkan oleh Allah, nah berikut ini ada sebuah kisah yang semoga dapat menambah kekhusyukan kita dalam berdoa, selamat membaca ……..
Ada
seseorang yang rajin berdoa, minta sesuatu sama Allah. Orangnya
sholeh. Ibadahnya baik. Tapi doa tak kunjung terkabul. Sebulan menunggu
masih belum terkabul juga. Tetap dia berdoa. Tiga bulan juga belum.
Tetap dia berdoa. Hingga hampir satu tahun doa yang ia panjatkan, belum
terkabul juga. Dia melihat teman kantornya. Orangnya biasa saja. Tak
istimewa. Sholat masih bolong-bolong.
Kelakuannya juga sering nggak beres, sering tipu-tipu, bohong
sana-sini. Tapi anehnya, apa yang dia doain, semuanya dipenuhi. Orang
sholeh ini pun heran. Akhirnya, dia pun dateng ke seorang ustadz.
Ceritalah dia permasalahan yang sedang dihadapi. Tentang doanya yang
sulit terkabul padahal dia taat, sedangkan temannya yang bandel, malah
dapat apa yang dia inginkan.
Tersenyumlah ustadz ini. Bertanyalah si ustadz ke orang ini. Kalau
Anda lagi duduk di warung, kemudian datang pengamen, tampilannya
urakan, maen musiknya gak bener, suaranya fals, bagaimana? Orang
sholeh tadi menjawab, segera saya kasih pak ustadz, gak nahan ngeliat
dan ndengerin dia lama-lama di situ, sambil nyanyi pula.
Kalau pengamennya yang dateng rapi, main musiknya enak, suaranya
empuk, bawain lagu yang kamu suka, bagaimana? Wah, kalo gitu, saya
dengerin ustadz. Saya biarin dia nyanyi sampai habis. Lama pun nggak
masalah. Kalau perlu saya suruh nyanyi lagi. Nyanyi sampai sealbum pun
saya rela. Kalau pengamen tadi saya kasih 500, yang ini 10.000 juga
berani, ustadz.
Pak ustadz pun tersenyum. begitulah nak. Allah ketika melihat
engkau, yang sholeh, datang menghadap-Nya, Allah betah ndengerin
doamu. Melihat kamu. Dan Allah pengen sering ketemu kamu dalam waktu
yang lama. Buat Allah, ngasih apa yang kamu mau itu gampang betul.
Tapi Dia pengen nahan kamu biar khusyuk, biar deket sama Dia. Coba
bayangin, kalo doamu cepet dikabulin, apa kamu bakal sedeket ini? Dan
di penghujung nanti, apa yang kamu dapatkan kemungkinan besar jauh
lebih besar dari apa yang kamu minta.
Beda sama temenmu itu. Allah gak mau kayaknya, dia deket-deket sama
Allah. Udah dibiarin biar bergelimang dosa aja dia ini. Makanya Allah
buru-buru kasih aja. Udah. Jatahnya ya segitu doang. Gak nambah lagi.
Dan yakinlah, kata pak ustadz, kalaupun apa yang kamu minta ternyata
gak Allah kasih sampai akhir hidupmu, masih ada akhirat, nak.
Sebaik-baik pembalasan adalah jatah surga buat kita. Nggak bakal
ngerasa kurang kita di situ.
Tersadarlah orang tadi. Ia pun beristighfar, sudah berprasangka
buruk kepada Allah. Padahal Allah betul-betul amat menyayanginya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment