Sebuah
cekcok mulut yang berujung maut antara Warja Suwatman Mandala Putra
alias Barja alias Jaja (30) dan isteri tuanya, Sunarsih (46). Pernikahan
Barja dan Sunarsih, mereka dikaruniai dua orang anak, Alif (2) dan
seorang lagi meninggal saat dilahirkan Sunarsih. Hubungan keluarga ini
sudah tidak harmonis dan Barja selalu meminta cerai kepada istrinya yang
selal berujung dengan pertengkaran hebat lantaran Sunarsih juga tidak
menginginkan perceraian di rumah tangganya.
Barja yang sepihak mengungsikan anak pertamanya itu ke rumah orang
tuanya di Subang, Jawa Barat. Karena menurutnya, Alif lebih aman kalau
diasuh oleh neneknya. Tapi Sunarsih tidak terima dengan keputusan
suaminya, dan menelusuri anaknya, ternyata Alif tidak berada di rumah
neneknya di Subang, melainkan berada di rumah isteri muda Barja.Ternyata
baru diketahui kalau Barja menikah lagi dengan seorang perempuan di
Purwakarta, Jawa Barat.
Pertengkaran hebat pun tak terhindari, Barja yang mengakui kalau sudah
tidak mencintai Sunarsih akhirnya tega mengakhiri nyawa isteri yang 14
tahun lebih tua darinya tersebut. Barja yang tak kuat menahan emosi,
membekap mulut Sunarsih dengan tangannya, kemudian membenturkan kepala
ibu dua anak itu ke lantai hingga tewas. Rupanya aksi ini diketahui oleh
adik iparnya, Supiati (34). Barja pun lalu membunuh adiknya iparnya
tersebut. Untuk menyembunyikan mayat keduanya, Barja lalu menggali
lubang di belakang kamarnya. Mayat istri dan adik iparnya pun dia
timbun di lubang tersebut.
Barja pun merasa bahwa aksinya tersebut sangat rapi, hingga pada
akhirnya warga sekitar mulai menemukan hal-hal ganjil di rumah Supiati
yang beralamat di Jalan Simo Prona Jaya III/2, Surabaya, Jawa Timur itu.
Terbongkarnya kasus lubang kubur dalam kamar rumah Supiati itu karena
warga merasakan hawa gaib. Ada perasaan aneh setiap kali warga melintas
di rumah milik wanita kakak-adik, Sunarsih dan Supiati itu. Warga yang
lewat di rumah tersebut selalu merasakan keanehan dan bulu kuduk
merinding. Warga sekitar akhirnya meminta bantuan paranormal atas
persetujuan Ketua RT setempat, Agus.
"Bukan hanya merasakan hawa yang aneh di sekitar rumah, ada beberapa
warga yang ditemui korban dalam mimpi. Bu Supiati, dalam mimpi beberapa
warga, sedang menangis dan minta tolong," terang Agus menceritakan
pengakuan warganya yang kemudian memintanya untuk memanggil paranormal,
Minggu (12/8). Selain ingin membuktikan kebenaran mimpi beberapa orang
warganya, Agus juga ingin membuktikan keterangan Barja. Hal ini karena,
kepada warga dan tetangga sekitar pria asal Subang, Jawa Barat itu
mengatakan akan pindah dan tinggal di kampung halamannya. Padahal,
warga melihat pakaian dan alat kosmetik kedua korban masih berada di
dalam rumah. Selanjutnya, paranormal yang dimaksud pun didatangkan.
"Tiga orang paranormal, mengatakan hal yang sama. Ibu Supiati tidak ada
di Jakarta atau tidak ke mana-mana. Posisinya masih di dalam rumah. Dan
ada juga yang mengatakan posisinya di dalam kamar belakang," lanjut
Agus. Sabtu (11/8) malam, setelah kerja bakti di kampungnya, Agus
disarankan untuk membuka rumah. Setelah melalui proses ritual, tiba-tiba
muncul bau busuk yang bersumber dari dalam kamar belakang. Dan setelah
digali oleh warga dan polisi, ditemukan dua mayat yang dikubur satu
liang di dalam kamar. Saat kedua jasad korban dievakuasi, masih menurut
Agus, pakaian yang dikenakan Sunarsih masih sama persis seperti yang
dilihatnya kali terakhir pada 7 Agustus lalu.
Terkuaknya kasus pembunuhan tersebut membuat polisi memburu Barja. Barja
berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian pada Senin (13/8) kemarin.
Namun lagi-lagi kasus ini semakin jelas menampakkan selimut mistis. Dari
pemeriksaan sementara, Barja sempat bolak-balik Surabaya-Purwakarta
saat dalam pelariannya. Yang mengejutkan, tidak seperti dugaan warga
Simo Prona Jaya III, yang mengira pembunuhan kakak-adik yang dilakukan
Barja, terjadi pada 7 Agustus.
Hal ini dikarenakan beberapa tetangga mengaku masih melihat kedua wanita
ini tanggal 6 Agustus. Warga sekitar rumah tinggal Sunarsih dan Supiati
masih melihat keduanya di depan rumah mereka dengan posisi duduk meski
tatapan mereka kosong. Namun kenyataannya, dalam pengakuannya kepada
penyidik, Barja mengaku bahwa pembunuhan istri dan adik iparnya
dilakukannya pada 30 Juli silam. Lalu mayat keduanya dikubur di satu
liang lahat dalam kamar belakang rumahnya pada 31 Juli.
Pengakuan Barja ini pun kembali membuat heboh warga. Lalu siapa yang
dilihat warga pada tanggal 6 Agustus lalu yang menyerupai Sunarsih dan
Supiati?
Warga meyakini bahwa yang dilihat adalah arwah Sunarsih dan Supiati yang
berusaha meminta pertolongan kepada mereka. Karena penampakan tak
kunjung direspon, arwah mereka lalu meminta pertolongan kepada para
tetangganya dalam mimpi. Hingga akhirnya kasus ini terbongkar.
Bagaimana menurut anda? Yang terpenting adalah kasus ini sudah
terbongkar dan sudah dalam penyelidikan pihak kepolisian. Barja yang
sudah tertutup mata hatinya pun harus mempertanggungjawabkan perbuatan
jahatnya. Semoga dengan kejadian ini bisa diambil pelajaran, bahwa
kalau setan sudah merasuki hati manusia dan menutupinya dengan nafsu
akan membuat manusia tidak ada bedanya dengan setan itu sendiri. Mari
kita lebih tingkatkan rasa cinta dan kasih sayang kepada suami/istri
kita, apalagi di bulan ramadhan ini semua perbuatan baik kita akan
menjadi sebuah pahala. Selalu ingat juga apa yang kita lakukan di dunia
ini akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat nanti.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment