8/24/2012 02:38:00 PM
0
Surabaya (Greeners) – Sehari-hari Beno hanya duduk di sudut kandangnya sambil menjilati benjolan tumor yang menyerang kulitnya. Beno berusaha mengusir lalat yang membuatnya terganggu dengan menyodorkan moncongnya ke kutil-kutil yang dihinggapi lalat. Lalat pergi sebentar tapi hinggap lagi.
Semenjak terkena tumor kulit sekitar tahun 2010, Beno sekarang menempati kandang di klinik dan karantina Kebun Binatang Surabaya. Kandang beratap ini berada di area terbuka klinik. Kandang ini beralas plesteran semen dengan tempat minum sebuah kubangan berdiameter enam puluh sentimeter.
Dari kandang Beno tercium aroma menyengat. Ini berasal dari urin dan kotoran yang tercecer begitu saja. Bercampur dengan aroma tubuh Beno, hawa di sekitar kandang ini menjadi pengap.
Tiap hari Beno diberi makan pisang kupasan dan kacang panjang. Padahal beruang grizzly butuh banyak protein dan lemak yang didapatkan dari mangsanya seperti ikan, mamalia kecil, dan serangga seperti rayap.
Menurut drh. Rahmat Suharta, dokter hewan KBS, Beno sudah diberi obat-obatan yang dimasukkan ke dalam pisang untuk mengurangi benjolan-benjolan pada kulitnya. Pengelola KBS memastikan perlakuan yang diberikan pada Beno sudah sesuai standar. Tapi mereka tidak menjelaskan lebih lanjut tentang standar itu.
BENO
Tim dokter hewan KBS menduga Beno menderita kanker kulit. Dengan pengobatan yang diberikan, mereka memastikan ada benjolan yang mengempis dan mengecil.
”Karena rutin makan obat, benjolannya sudah berkurang.” kata drh Rahmat Suharta. Tapi pihak KBS tidak tahu pasti berapa banyak benjolan-benjolan itu. Selain obat oral, tim medis juga memberi obat kulit yang disemprotkan.
Dari perilaku makan Beno pihak KBS yakin beruang asal Canada ini cukup sehat. Ini ditunjukkan dengan nafsu makan yang bagus. Tapi drh. Rahmat mengaku tidak mampu menimbang berat badan Beno karena tidak punya alat timbang yang bisa digunakan.
Menurut tim medis kebiasaan Beno menjilati tumornya justru menimbulkan luka baru di permukaan benjolan. Maka lukanya tak kunjung sembuh.
Dari catatan KBS, Beno adalah hasil pertukaran satwa dengan sebuah kebun binatang di Canada. Pengelola KBS tidak punya catatan kebun binatang apa dan satwa apa yang ditukar dengan Beno.
Beno tiba di KBS pada tahun 2000 silam. Beno datang di Surabaya bersama Eliza, seekor beruang betina yang diyakini pengelola KBS adalah pasangan Beno. Pencatat buku satwa KBS mengaku lupa berapa umur Beno waktu masuk KBS.
Pihak KBS yakin Beno tertular Eliza yang juga mengidap penyakit serupa. Eliza mati pada 2010 lalu karena kanker kulit yang diderita. Tim medis belum bisa memastikan kapan Beno mulai dijangkiti kanker kulit ini.
Beruang grizzly termasuk predator tertinggi yang menempati penyebaran di Amerika, Eropa, dan Asia. Di habitat aslinya beruang grizzly bisa mencapai bobot tujuh ratus kilogram. Beruang coklat ini termasuk golongan omnivora atau pemakan segala. (G13)




0 comments:

Post a Comment