Semua
jenis hewan memperoleh panas dari lingkungan dan melepaskannya kembali
ke lingkungan, disamping mereka sendiri dapat menghasilkan panas sendiri
dari dalam tubuhnya sebagai akibat dari aktifitas metabolism tubuh.
Panas dari kedua asal atau peristiwa ini (dari dalam dan dari luar tubuh
hewan tersebut) pada dasarnya merupakan sumber bagi kemampuan untuk
mengatur suhu tubuhnya, yang selanjutnya akan berakibat pada perilaku
metabolism, perilaku gerak dan kelangsungan hewan tersebut.
Berdasarkan
karakterisitk temperature suhu tubuh yang dihasilkan hewan dan
dipengaruhi tidaknya suhu tubuh oleh lingkungan, dikenal sebagai empat
istilah sebagai berikut:
1. Echtotermic; hewan-hewan yang menyerdiakan suhu tubuhnya dari luar.
2. Endotermic; Hewan-hewan yang menyediakan panad tubuh dari dalam tubuhnya sendiri.
3. Homeotermic; Hewan-hewan yang suhu tubuhnya constant.
4. Poikilotermic; Hewan-hewan yang suhu tubuhnya fluktuatif mengikuti suhu lingkungan.
Semua
bangsa reptile termasuk kedalam kelompok ectothermic, sedangkan ikan di
laut dlam termasuk kedalam hewan yang ectothermic-homoithermic yang
berarti bahwa panas tubuhnya berasal dari luar tubuhnya (dari
lingkungannya) akan tetapi suhu tubuh constant.
Reptil
merupakan hewan yang echothermic –poikiloterms karena tubuh mereka
sangat dipengaruhi oleh temperature lingkungan, akan tetapi suhu tubuh
reptile juga dipengaruhi oleh tingkah lakunya. Mereka akan berjemur di
bawah matahari untuk menghangatkan tubuhnya, atau mencari tempat yang
teduh untuk menghindari Overheating (Panas yang berlebihan)
Decodon
(nenek moyang kadal) adalah ecotermic, sebagai kadal, mereka termasuk
hewan ecothermic. Buaya dan burung berbeda responnya dalam hal suhu
tubuh, termasuk echotermic karena termasuk reptile.
Hewan
echoterms mengandalkan sebagaian besar panas dari sumber eksternal,
mengadopsi strategi yang jauh berbeda pada saat dingin. Hewan Ecothermic
hanya mempunyai sedikit atau tidak memiliki isolator/penyekat badan
yang berfungsi untuk menjaga kehilangan panas. Hal ini sangat menolong
untuk memperkuat masukan panas dari lingkungan, akan tetapi karena
keadaan seperti ini, hewan ecotherms mempunyai kesulitan dalam mengatasi
suhu dingin. Tanpa kemampuan untuk mencegah panas yang keluar karena
udara dingin, hewan ecothermic harus mampu mentoleransi pembekuan atau
untuk bisa tinggal di dalam lingkungan yang tidak membekukan badan
mereka.
Binatang
yang toleran seperti pembekuan seperti kodok kayu, bisa mempertahankan
pembekuan (Kristalisasi) sampai dengan 65 persen dari cairan tubuh
mereka. Binatang yang toleran pembekuan mencakup banyak iakn kutub,
menghindari pembekuan dengan berbekal campuran bahan anti beku didalam
cairan plasma mereka untuk mengurangi pembekuan terjadi terhadap
jaringan tubuh mereka.
Endoterms
memelihara temperature internal tetap tinggi melalui pembentukan
metabolism panas. Di dalam udara dingin, aktifitas otot ditingkatkan
melalui menggigil atau dengan bergerak untuk meningkatkan produksi panas
tubuh.
Beberapa
hewan endotermis, seperti rubah kutub adalah jenis hewan spesialis
udara dingin. Strategi mereka yang paling jelas nyata adalah melawan
dingin dengan menggunakan isolasi/penyekatan yang disediakan oleh satu
lapisan bulu tebal. Ikan hiu adalah binatang air yang mengandalakan
sebagian besar lemak untuk mengisolasi/menyekat tubuhnya dari pengaruh
suhu tubuh dari pengaruh suhu luar ketika berada dalam air.
Strategi
untuk mengurangi laju metabolism dan temperature badan akibat udara
dingin harus dilakukan hewan untuk megatur pengurangan temperature badan
karena perbedaan temperature antara hewan dengan udara sehingga
mengurangi kerugian akibat kekurangan panas. Banyak hewan mempertahankan
dingin dan sangat dingin di malam hari melalui gerakan yang lambat.
Binatang yang lain seperti marmot justru mengambil strategi yang jauh
lebih drastic. Mereka tertidur saat musim dingin selama bulan dingin
membiarkan temperature badan mereka turun beberapa derajat. Ada anggapan
popular yang keliru bahwa beruang tidak tidur sebagai hibernator
aktifitas ini hanya mungkin terjadi pada saat tidur.
Manusia
bersama-sama dengan mamalia lain dan burung, termasuk kedalam kelompok
endotermic. Kelompok ini dapat memelihara suhu tubuh secara relative
constant (tetap) terbebas dari suhu temperature lingkungan.
Sumber : Sukarsono. 2009. Ekologi Hewan. Umm Press.
0 comments:
Post a Comment